Laporan Mikroskop dan Cara Penggunaannya

LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI UMUM 1

MIKROSKOP DAN CARA PENGGUNAANNYA





Oleh

                                            Nama                              : Putri Iga Untari
                                            NIM                                : 08101004050
                                            Kelompok                       : IX (Sembilan)
                                            Asisten                            : Henny Silviani





LABORATORIUM ZOOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2010
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
           Proses penemuan mikroskop dimulai dengan penemuan kaca pada abad pertama Masehi. Bangsa Romawi bereksperimen dengan berbagai bentuk gelas, beberapa yang tebal di tengah dan tipis pada ujungnya. Dengan ini, mereka menemukan bahwa jika ada dari kacamata ini diadakan atas objek, akan terlihat lebih besar. Sebelumnya mikroskop yang dulunya hanya berupa lensa, berfungsi hanya sebagai kaca pembesar untuk melihat kutu ataupun serangga. Pada abad ke 16, dua pembuat kacamata Belanda, Zaccharias Janssen dan ayahnya Hans melanjutkan bereksperimen dengan lensa ini. Mereka menempatkan beberapa lensa di dalam tabung dan menemukan bahwa objek diletakkan di ujung tabung sangat diperbesar, lebih daripada kaca pembesar biasa (Fried & Hademenos 2009: 35).
            Penemuan itu membuat Anthonie Van Leeuwenhoek tertarik untuk mempelajari lensa. Dari ketertarikan ini, ia berkeinginan untuk membuat lensa sendiri. Ia tertarik juga dengan ilmu pengetahuan. Karena itu ia mulai membuat lensa dengan perbesaran yang besar. Dengan bantuan mikroskop maju, ia dilihat hal-hal, yang tidak pernah terlihat sebelumnya seperti bakteri, ragi, sel-sel darah dan banyak binatang kecil berenang dalam setetes air. Semua hidupnya, Leeuwenhoek ini didedikasikan untuk pengembangan perangkat melalui kontribusi besar, banyak penemuan dan penelitian. Selain itu, Robert Hooke juga cukup tertarik dengan mikroskop dan disetujui's klaim Leeuwenhoek. Dia bahkan merancang mikroskop sendiri dengan desain ditingkatkan dan kemampuan (Setiawan 2005: 2-3).
           Mikroskop sederhana adalah mikroskop yang hanya menggunakan satu lensa untuk mengamati. Secara hukum, mikroskop dibedakan menjadi dua macam yaitu perkembangan biologi didukung oleh penemuan peralatan yang digunakan oleh para ahli, misalnya, pada tahun 1600-an. Anthonie Van leeuwenhoek menemukan mikroskop sederhana. Pengamatan dengam mikroskop sering kali kita gunakan saat melakukan pengamatan. Pelajaran biologi sendiri bertujuan untuk mempelajari dan mengamati mahluk hidup yang berukuran sangat kecil, yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Oleh karena itu mikroskop sangat dibutuhkan dalam biologi. Karena itulah muncul cabang-cabang ilmu biologi yang mengamati mahluk hidup dalam ukuran renik (Fried & Hademenos 2009: 36).
            Berdasarkan perkembangan jaman, di jaman yang semakin maju ini, banyak penemuan-penemuan yang maju dan berkembang. Begitupula dengan mikroskop. Contohnya seperti mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Penemuan lensa yang dapat memperbesar bayangan suatu obyek sampai beberapa kali lipat telah membuka kesempatan kepada biologiwan untuk mengamati hewan yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Perkembangan mikroskop semua itu dimulai dari ditemukannya lensa kaca pembesar (lup) sebelum ditemukannya mikroskop (Syamsyuri 2004: 6).
            Dengan menggunakan mikroskop, mahluk hidup yang bersifat mikroskopis dapat dilihat dengan adanya penggunaan mikroskop, baik mikroskop monokuler cahaya dan lain-lain. Mikroskop juga memudahkan seorang praktikan dalam mengamati suatu penelitian mengenai sel-sel mahluk hidup dan struktur jaringan yang ada pada mahluk hidup tersebut (Aryulina 2003: 3).
            Mikroskop elektron adalah mikroskop yang mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali, elektron digunakan sebagai pengganti cahaya, mikroskop elektron mempunyai dua tipe, yaitu SEM dan TEM. SEM digunakan sebagai studi detail arsitetur permukaan sel dan struktur renik lainnya, dan objek yang diamati secara tiga dimensi. Sedangkan TEM digunakan untuk mengamati struktur detil internal sel (Campbell 1999: 75).
            Mikroskop yang lebih lengakap terdapat berbagai macam komponen. Komponen-komponen tersebut terdiri atas dua bagian, yaitu bagian optik dan bagian mekanis. Bagian optik terdiri atas : cermin, kondensor, objektif, dan okuler. Sedangkan bagian mekanis terdiri atas : kaki dan tangkai mikroskop, knop penggerak bagian optik, meja benda, dan pembawa objektif. Bagian-bagian tersebut memiliki fungsi masing-masing. Cermin digunakan untuk menerima cahaya matahari atau lampu dan memantulkannya ke dalam kondensator. Kondensator terdiri atas lensa kompleks yang digunakan untuk mengumpulkan cahaya yang diamati sehingga terbentuk bayangan dari materi tersebut (Junaidi 2005: 6).
           Kebersihan mikroskop sebelum dan sesudah digunakan sangat penting. Langkah-langkah yang perlu dilakukan antara lain: Keluarkan mikroskop dari kotaknya dan letakkan diatas meja praktikum, bersihkan bagian luar mikroskop denga kain lap yang bersih, kemudian bersihkan lensa okuler dan objektif dengan kain flanel, hindarkan lensa terkena air atau zat kimia lainnya, jika pengamatan    telah selesai maka bersihkan lensa dan bagian luar mikroskop seperti pada waktu akan memakai, sebelum dimasukkan kedalam kotak, uji apakah didalam             kotak   tersedia (bahan pengering) silica gel. Jika belum ada, maka usahakanlah ada ((Fried & Hademenos 2009: 39).

1.2  Tujuan Praktikum
            Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui bagian-bagian mikroskop dan fungsi dari tiap-tiap bagian dari mikroskop serta cara penggunaannya.




















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
            Anthonie Van Leeuwenhoek, seorang mahasiswa ilmu pengetahuan alam berkebangsaan Belanda, agaknya adalah bukan orang pertama yang melihat mikrobe yang disebut bakteri dan protozoa, namun dialah orang pertama yang melaporkan dan menyampaikan pengamatannya dengan keterangan dan gambar-gambar             yang teliti. Leeuwenhoek melakukan pengamatan ini selama ia memburu hobinya mengasah lensa dan membuat mikroskop. Selama hidupnya, ia telah membuat     lebih dari 250 buah mikroskop, masing-masing terdiri dari lensa tunggal hasil gosokan rumah yang ditanam dalam kerangka kuningan dan perak;               kekuatan pembesaran tetinggi yang dapat dicapainya hanyalah 200 sampai 300 kali (Pelczar & Chan 2008: 7).
            Evolusi sains seringakali berada sejajar dengan penemuan peralatan yang memperluas indera manusia untuk bisa memasuki batas-batas baru. Berbagai jenis mikroskop masih menjadi alat uang sangat diperlukan dalam mengkaji mahluk renik dan sel. Mikroskop yang pertama kali digunakan oleh para saintis Renaisans, dan juga merupakan mikroskop yang banyak digunakan sekarang di laboratorium, adalah mikroskop cahaya (light microscope, LM). Cahaya tampak dilewatkan melalui spesimen dan kemudian menembus lensa kaca. Lensa ini membelokkan cahaya sedemikian rupa sehingga bayangan spesimen diperbesar sewaktu bayangan itu diperbesar ke arah mata kita (Syamsyuri 2004: 6).
            Dua nilai penting sebuah mikroskop adalah daya pembesaran dan penguraiannya, atau resolusi. Pembesaran mencerminkan berapa kali lebih besar objeknya terlihat dibandingkan dengan ukuran sebenarnnya. Daya urai merupakan ukuran kejelasan citra; yaitu jarak minimum dua titik yang dapat dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai dua titik terpisah. Misalnya, apa yang dilihat dengan mata telanjang sebagai satu bintang mungkin saja terurai menjadi bintang kembar dalam sebuah teleskop. Sama seperti daya urai mata manusia yang terbatas, daya urai teleskop dan mikroskop juga terbatas. Mikroskop dapat didesain untuk memperbesar obyek yang diinginkan, tetapi mikroskop cahaya tidak pernah menguraikan rincian yang lebih halus (Campbell 2002: 113).
            Saat ini masyarakat telah banyak mempergunakan mikroskop elektron dan diperoleh gambar atau keterangan tentang molekul penyusun mahluk hidup. Terdapat dua jenis mikroskop elektron: yaitu mikroskop elektron transmisi (transmission electrone microscope, TEM) dan mikroskop elektron payar (Scanning electrone microscope, SEM). TEM mengarahkan berkas elektron melalui bagian tipis spesimen, serupa dengan cara yang dilakukan mikroskop cahaya yang menghantarkan cahaya melalui kaca mikroskop. Tapi, bukan lagi menggunakan lensa kaca, yang tidak bisa menembus elektron, TEM menggunakan elektromagnet sebagai lensa untuk memfokuskan dan memperbesar citra dengan cara membelokkan jalan elektronnya (Syamsyuri 2004: 7).
            SEM sangat berguna untuk melihat permukaan spesimen secara rinci.    Berkas elektron memayar (scan) permukaan sampel, yang biasanya dilapisi oleh film emas tipis. Berkas ini mengeksitasi elektron pada permukaan sampel,             dan elektron sekunder ini dikumpulkan dan difokuskan di layar. Hasilnya        berupa citra topografi spesimen tersebut. Perlengkapan penting SEM ialah kedalaman medannya yang besar, menghasilkan citra yang tampak seperti tiga dimensi (Pelczar & Chan 2008: 7).
            Mikroskop elektron mengungkapkan banyak organel yang mustahil diuraikan oleh mikroskop cahaya. Tetapi mikroskop cahaya memiliki keunggulan, kususnya untuk mengkaji sel-sel hidup. Kelemahan mikroskop elektron adalah dalam hal metode yang digunakan untuk mempersiapkan sel mati spesimennya. Selain itu, mikroskop elektron menghasilkan artifak-artifak, ciri-ciri struktural yang terlihat dalam mikograf yang sebenarnya tidak ada dalam sel hidup
Mikroskop cahaya juga merupakan peralatan sitologi, kajian tentang struktur sel, yang paling penting. Tetapi, menjelaskan secara sederhana beragam organel didalam sel hanya mengungkapkan sedikit fungsinya (Campbell 2002 : 115)
            Kira-kira 50 tahun yang lalu, para ahli telah menyadari bahwa mikroskop dapat dirubah dengan menggunakan elektron sebagai sumber pembentukan bayangan. Secara teori kemampuan mikroskop elektron 100.000 kali lebih baik dari mikroskop cahaya atau mikroskop optik. Hal tersebut disebabkan karena mikroskop elektron memiliki panjang gelombang 0.005 nanometer atau 100.000 kali lebih kecil dari panjang gelombang cahaya (Syamsuri 2004 : 7).
            Dalam menggunakan mikroskop sangatlah penting mengetahui beberapa kali alat ini membesar objek yang diamati. Pada setiap objek dan okuler, tertera bilangan yang menunjukkan barapa kali daya perbesarannya. Andaikata bilangan pada okuler 5x sedangkan pada objek dibawah 12x maka pembesaran seluruhnya adalah 5x12 atau 60x pembesaran, lebih panjang dan besar daripada bayangan yang terlihat oleh mata telanjang dari jarak 25,4 cm (Dyah 2003: 17).
            Satuan ukuram mikroskop yang digunakan adalah mikron (111000 mm). Ialah huruf Yunani. Ukuran suatu benda dibawah mikroskop dapat ditentukan sebagai berikut. Letakkan sebuah penggaris plastik dengan skala milimeter di atas meja objek. Usahakan untuk mendapatkan bayangan yang jelas dari bagian skala dan diatas penggaris dengan menggunakan objek (Mulawarman 2003: 3).
            Mikroskop terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi tersendiri. Mikroskop pada proses dan prinsipnya terdiri dari dua lensa cembung, yaitu sebagai lensa okuler (dekat dengan mata) dan lensa objektif (dekat pada objek). Setiap lensa objektif dapat diputar ke tempat yang sesuai dengan perbesaran yang diinginkan. Sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke lensa okuler. Bayangan nyata tadi diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan bayangan maya untuk mempertajam fokus. Meja benda terletak diantara kondensator dan objektif serta merupakan tempat untuk sediaan yang diamati membawa objek, terletak pada ujung teropong dan digunakan untuk memutar dan tempat lensa objektif (Dyah 2003: 14).
            Lensa kondensator berfungsi untuk menghubungkan terciptanya pencahayaan pada objek yang akan dipoles sehingga bila pengaturan tepat akan diperoleh daya pada maksimum, dan benda akan tampak menjadi satu. Pembesaran akan kurang bermanfaat jika daya pisah mikroskop kurang baik. Mikroskop cahaya adalah mikroskop yang mempunyai perbesaran maksimal 1000x. Mikroskop ini mempunyai kaki pembesaran dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri dengan stabil (Aryulina 2003: 7).

                 


BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
            Praktikum ini dilaksakan pada hari Kamis, tanggal 23 September 2010, pukul 13.00-15.00 WIB. Bertempat di Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya Inderalaya.

3.2 Alat dan Bahan
            Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah mikroskop, mistar, penghapus, dan pensil.

3.3 Cara kerja
Sediakan alat optik (mikroskop) kemudian letakkan diatas meja, setelah itu amati bagian-bagiannya. kemudian hasil dari pengamatan digambar dan diberi keterangan.




           







BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
                                                                                    Keterangan
1.      Lensa Okuler
2.      Tabung
3.      Sekrup Pengarah Kasar
4.      Sekrup Pengarah Halus
5.      Pegangan
6.      Pegangan Sedia
7.      Sendi Inklinasi
8.      Cermin
9.      Kaki
10.  Revolver
11.  Lensa Objektif
12.  Kondensor
13.  Diafragma
14.  Pengatur Kondensor












4.2 Pembahasan
            Dari paraktikum yang telah dilakukan, maka didapatkan bahwa mikroskop merupakan salah satu alat yang sering dugunakan dalam penelitian ilmiah yang memungkinkan mengamati objek dan gerakan yang sangat halus yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Menurut Sutarmi (1992: 12), ia menyatakan bahwa panca indera manusia memiliki kemampuan yang terbatas, banyak organisme yang ingin diteliti oleh manusia dan hanya diperiksa oleh mata telanjang hanya sedikit sehingga diperlukan mikroskop sebagai alat bantu dalam penelitian benda tersebut.
            Menurut Campbell (2002: 114) Mikroskop yang lebih lengakap terdapat berbagai macam komponen. Komponen-komponen tersebut terdiri atas dua bagian, yaitu bagian optik dan bagian mekanis. Bagian optik terdiri atas : cermin, kondensor, objektif, dan okuler. Sedangkan bagian mekanis terdiri atas : kaki dan tangkai mikroskop, knop penggerak bagian optik, meja benda, dan pembawa objektif. Bagian-bagian tersebut memiliki fungsi masing-masing. Cermin digunakan untuk menerima cahaya matahari atau lampu dan memantulkannya ke dalam kondensator. Kondensator terdiri atas lensa kompleks yang digunakan untuk mengumpulkan cahaya yang diamati sehingga terbentuk bayangan dari materi tersebut.
           Mikroskop sederhana adalah mikroskop yang hanya menggunakan satu lensa untuk mengamati. Secara hukum, mikroskop dibedakan menjadi dua macam yaitu perkembangan biologi didukung oleh penemuan peralatan yang digunakan oleh para ahli, misalnya, pada tahun 1600-an. Anthonie Van leeuwenhoek menemukan mikroskop sederhana. Pengamatan dengam mikroskop sering kali kita gunakan saat melakukan pengamatan. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Fried dan rekannya (2009: 36). Pelajaran biologi sendiri bertujuan untuk mempelajari dan mengamati mahluk hidup yang berukuran sangat kecil, yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Oleh karena itu mikroskop sangat dibutuhkan dalam biologi. Karena itulah muncul cabang-cabang ilmu biologi yang mengamati mahluk hidup dalam ukuran renik.
           Menurut Setiawan(2010: 4) Mikroskop sederhana adalah mikroskop yang hanya menggunakan satu lensa untuk mengamati. Secara hukum, mikroskop dibedakan menjadi dua macam yaitu perkembangan biologi didukung oleh penemuan peralatan yang digunakan oleh para ahli, misalnya, pada tahun 1600-an. Anthonie Van leeuwenhoek menemukan mikroskop sederhana. Pengamatan dengam mikroskop sering kali kita gunakan saat melakukan pengamatan. Pelajaran biologi sendiri bertujuan untuk mempelajari dan mengamati mahluk hidup yang berukuran sangat kecil, yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.                                            Oleh karena itu mikroskop sangat dibutuhkan dalam biologi. Karena itulah   muncul cabang-cabang ilmu biologi yang mengamati mahluk hidup dalam ukuran renik.
           Menurut Cambell (2002: 115) Dua nilai penting sebuah mikroskop adalah daya pembesaran dan penguraiannya, atau resolusi. Pembesaran mencerminkan berapa kali lebih besar objeknya terlihat dibandingkan dengan ukuran sebenarnnya. Daya urai merupakan ukuran kejelasan citra; yaitu jarak minimum dua titik         yang dapat dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai dua titik terpisah. Misalnya, apa yang dilihat dengan mata telanjang sebagai satu bintang mungkin saja terurai menjadi bintang kembar dalam sebuah teleskop. Sama seperti daya urai     mata manusia yang terbatas, daya urai teleskop dan mikroskop juga                terbatas.       Mikroskop dapat didesain untuk memperbesar obyek yang   diinginkan, tetapi mikroskop cahaya tidak pernah menguraikan rincian yang lebih halus.
            Mikroskop terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi tersendiri. Mikroskop pada proses dan prinsipnya terdiri dari dua lensa cembung, yaitu sebagai lensa okuler (dekat dengan mata) dan lensa objektif (dekat pada objek). Dyah (2003: 14) menyatakan bahwa setiap lensa objektif dapat diputar ke tempat yang sesuai dengan perbesaran yang diinginkan. Sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke lensa okuler. Bayangan nyata tadi diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan bayangan maya untuk mempertajam fokus. Meja benda terletak diantara kondensator dan objektif serta merupakan tempat untuk sediaan yang diamati membawa objek, terletak pada ujung teropong dan digunakan untuk memutar dan tempat lensa objektif.
            Dengan menggunakan mikroskop, mahluk hidup yang bersifat mikroskopis dapat dilihat dengan adanya penggunaan mikroskop, baik mikroskop monokuler cahaya dan lain-lain. Mikroskop juga memudahkan seorang praktikan dalam mengamati suatu penelitian mengenai sel-sel mahluk hidup dan struktur jaringan yang ada pada mahluk hidup tersebut. Hal ini didukung oleh pernyataan Chan (2008: 14) bahwa SEM sangat berguna untuk melihat permukaan spesimen secara rinci.    Berkas elektron memayar (scan) permukaan sampel, yang biasanya dilapisi oleh film emas tipis. Berkas ini mengeksitasi elektron pada permukaan sampel,             dan elektron sekunder ini dikumpulkan dan difokuskan di layar. Hasilnya        berupa citra topografi spesimen tersebut. Perlengkapan penting SEM ialah kedalaman medannya yang besar, menghasilkan citra yang tampak seperti tiga dimensi.



           

                 


















BAB V
KESIMPULAN
         Berdasarkan hasil pengamatan dari praktikum ini, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.      Mikroskop yang mempunyai satu lensa okuler dinamakan mikroskop monokuler.
2.      Pembesaran yang sering terdapat pada mikroskop optik adalah 4x10, 10x10, dan 40x10.
3.     Alat pembesaran yang lebih kompleks adalah mikroskop majemuk. Dimana perbesaran totalnya diperoleh dari gabungan beberapa lensa.
4.     Mikroskop optik yang banyak digunakan sekarang tersusun atas dua lensa, yaitu lensa okuler dan lensa objektif.
5.      Berdasarkan sumber sinar dan jenis alat perbesarannya ada dua jenis mikroskop, yaitu mikroskop optik dan mikroskop elektron.


















DAFTAR PUSTAKA


Fried, E.h. Hademos,G.J. 2005. Biolog Ed. Ke-2. Jakarta. Erlangga: x + 386 hlm.

Campbell N.A. 2002. Biology.Ed. ke-4.  Erlangga. Erlangga.

Campbell N.A & Reece J.B. 2005. Biologi.Ed.ke-7. Jakarta. Erlangga .

Syamsuri, I. 2004. Biologi. Jakarta. Erlangga.

Setiawa, Doni. 2010. Penuntun Praktikum Biologi Umum I. Inderalaya.FMIPA UNSRI.

Anonim. 2009. Mikroskop. http : //www.wikipedia.org/wiki/mikroskop. Diakses pada tanggal 28 September 2010.

Aryulina. 2003. Biologi jilid I. Jakarta. Esis.

Diah. 2003. Biologi. Jakarta. Yudistira.















Comments

Post a Comment

Popular Posts